Oleh : Kang Badri (Khodim BRC)
Sudah
dua tahun lebih Ahmadi membawa ibunya ke beberapa rumah sakit, didalam
bahkan luar negri, namun anehnya penyakit yang diderita ibunya tidak
kunjung sembuh, bahkan setelah beberapa kali dioperasi kondisinya tidak
semakin membaik akan tetapi sebaliknya semakin memprihatinkan. Dari
mulai berat di kepala yang terus menerus, bahu terasa berat sekali,
hingga panas dibagian-bagian tertentu yang senantiasa berpindah-pindah,
mengakibatkan terganggunya ritme istirahat, akhirnya jadi sulit tidur
dan jika tidurpun selalu gelisah juga mimpi hal yang menakutkan.
Banyak yang menganjurkan untuk berobat alternatif, namun Ahmadi khawatir salah tempat, takut terjerumus dalam kemusyrikan. Orang sunda bilang “Dukun lintuh, Panyakit matuh”.
Suatu hari ia tertarik dengan Ruqyah, karena banyak tamu yang menjenguk mengatakan mungkin ibu terkena guna-guna, gangguan jin. Namun sekali lagi ia tambah bingung apakah hal itu tidak musyrik?
Akhirnya
ia bertemu dengan seorang ustadz praktisi Ruqyah, untuk memantapkan
hatinya ia berkonsultasi terlebih dahulu agar lebih yakin.
Apa yang dimaksud dengan Ruqyah ustadz? Ruqyah
ialah bacaan-bacaan (doa) yang ditujukan untuk kesembuhan dan penangkal
penyakit fisik dan non fisik (sihir, gangguan jin), yang bersumber dari
al Quran dan Sunnah (dicontohkan oleh Nabi saw atau perbuatan sahabat
yang disetujuinya.
Apakah
tidak musyrik meyakini jin bisa masuk kedalam tubuh kita? Ibn Taimiyyah
menjelaskan didalam Kitab Majmu Fatawa vol 24, hal 276 menjelaskan,
para imam Ahlusunah Waljama'ah sepakat bahwa jin bisa masuk kedalam
tubuh manusia, lebih lanjut beliau menjelaskan, “Tidak ada Seorangpun
dari kalangan ulama Islam yang mengingkari adanya kemungkinan jin kemungkinan jin masuk kedalam tubuh orang yang kesurupan dan yang tidak. Orang
yang mengingkarinya dan mengklaim bahwa syari'at menganggap hal itu
sebagai kebohongan, maka sesungguhnya dia sendirilah yang telah
mendustakan syari'at agama. Tidak ada satupun dalil yang meniadakan hal
ini, di vol 19, hal 112 beliau menyebutkan bahwa orang-orang yang
mengingkari kemungkinan masuknya jin kedalam tubuh manusia ini adalah
dari kalangan Mu'tazilah.
Katanya
ada hadits yang menjelaskan bahwa Ruqyah itu musyrik? Ya, betul sekali
Rasul bersabda : Sesungguhnya Ruqyah, jimat-jimat dan guna-guna itu
Musyrik. HR.Muslim. Ruqyah itu terbagi dua : Ruqyah
Syirkiyyah, yang mengandung unsur-unsur musyrik seperti memakai jimat,
kemenyan dan menyebut nama-nama selain Allah. Dan Ruqyah
Syar'iyyah yaitu ruqyah yang tidak mengandung unsur muysrik dan
dicontohkan oleh Rasulullah saw. HR. Muslim. Jadi, yang dimaksud ialah
Ruqyah Syirkiyyah. Oleh karena itu Imam Ash Suyuthi menjelaskan bahwa
para ulama sepakat membolehkan ruqyah dengan tiga syarat yaitu :
1. Ruqyah dengan Quran atau nama-nama Allah dan sifat-sifatnya. 2. Dengan bahasa arab atau bahasa yang dipahami maknanya. 3.
Berkeyakinan bahwa sesungguhnya ruqyah itu tidak berfaidah secara
langsung, akan tetapi semua itu terjadi karena taqdir Allah ta'ala.
Kenapa Jin bisa masuk
dalam tubuh manusia ? Jangankan kita manusia biasa, bila kita perhatikan
QS. 38:41 dimuka, kejadian yang menimpa Nabi Ayyub yang diganggu dengan
kepayahan dan siksaan dari Syetan. Demikian pula Rasulullah saw, Imam Bukhori-Muslim dalam kitab Shohinya meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah ra : “Rasulullah
saw disihir sehingga seolah-olah beliau melakukan senggama dengan
istri-istrinya yang sesungguhnya tidak melakukanya. Hal demikian
merupakan sihir yang sangat”. Hal ini menunjukan bahwa hal itu terdapat dalam Qur’an dan Sunnah. Namun secara umum banyak terjadi dari dua faktor, pertama internal, hal itu diakibatkan :
a. "Pagar-pagar
penjaga rumah", penangkal dari gangguan GHAIB, yang dipendam/ditanam
didalam dan disekitar rumah atau tempat usaha.
b. Jimat-jimat, Rajah yang digantungkan, dipasang dirumah atau tempat usaha, dibawa, dipakai "ROMPI", sapu tangan, ikat pinggang, ikat kepala dll.
c. Dalam bentuk benda. Seperti : Senjata, benda-benda pusaka dan bertuah, cincin, gambar-gambar bernyawa, patung, topeng.
d. Amal-amal Wirid atau dzikir yang tidak diajarkan Nabi Muhammad saw. Tidak
ada dalil resmi yang bisa dipertanggung jawabkan, seperti beberapa
"Sholawat", do'a-do'a yang diwiridkan (diulang-ulang) dengan bilangan
yang ditentukan dengan hikmah (khasiat), fadhilah tertentu yang tidak
ada keterangan SHOHIH secara disiplin ilmu agama. e. Ilmu kadigdayan, kanoragan, tenaga dalam yang diperoleh melalui isian, "susuk", pernafasan, wirid-wirid bacaan dsb.
e. Kemaksiatan-kemaksiatan akibat melanggar larangan Allah dan RasulNya. Seperti makan-minum dengan tangan kiri. Meramal, datang ke paranormal Dll.
Hal-hal tersebut akan dijadikan terminal/landasan jin agar mudah masuk kedalam tubuh kita yang selanjutnya mengintervensi akhlak dan tubuh kita.
Yang kedua external, seperti :
a. Pelet, guna-guna, santet atau tenung/teluh serta sirep/Gendam (Hipnotis). Termasuk dalam kelompok Sihir
b. 'Ainul Hasad (pandangan jahat) atau Nafsul Hasad (jiwa yang jahat) dari Manusia & Jin
c. Dijadikan tumbal
d. Keluarga / Orang tua berbuat musyrik Dll
Adakah ciri-ciri orang yang terkena gangguan Jin ? Ada, hal ini disimpulkan dari pengalaman orang-orang yang positif terkena gangguan jin, seperti :
1. FISIK
a. Pusing-pusing sebagian atau keseluruhan, leher berat atau kaku
b. Bahu, pundak selalu berat/pegal
c. Nyeri, panas atau teras berat pada bagian-bagian tertentu
d. Sakit pada perut atau ulu hati
e. Dada sesak atau panas
f. Gangguan sekitar rahim, prostat, ginjal
g. Pandangan mata kabur
h. Mendengkur sangat keras ketika tidur atau suara gigi bergesekan
i. Makan-minum berlebih
j. Memiliki kekuatan fisik yang diluar kemampuan umumnya manusia
k. Sakit yang sangat pada jam-jam tertentu
l. Sakit yang berpindah-pindah
m. Sakit yang tiba-tiba datang dan hilang, Dsb.
2. PSIKIS
a. Mudah dan sering marah / tersinggung
b. Bingung, sulit konsentrasi
c. Sering bermimpi yang menakutkan
d. Sering bermimpi didatangi binatang buas
e. Sering bermimpi dengan orang yang sama
f. Bermimpi jatuh ditempat yang tinggi
g. Bermimpi berada ditempat yang bau busuk h. Resah, gelisah, takut, minder
h. Sulit tidur, banyak tidur
i. Malas beraktivitas dalam kebaikan
j. Sering berprasangka buruk, was-was
k. Mud tidak stabil
l. Merasa ada bisikan-bisikan dihati atau di telinga
m. Pernah atau sering mendengar suara letusan diatap atau sekitar rumah, khususnya malam hari
n. Sering bisa “menebak”
o. Bisa melihat “sesuatu” (makhluk atau benda) yang umumnya tidak terlihat oleh orang lain
p. Merasa selalu ada yang megikuti, Dsb
3. IBADAH
a. Sering lupa jumlah raka'at shalat
b. Terasa berat / mengantuk setiap berdzikir atau membaca Al Quran atau ketika hadir di pengajian
c. Sering sulit bangun pagi / subuh
d. Sering batal ketika berwudlu
e. Sering tidak yakin ketika berwudlu, mandi janabah atau was-was ketika salat, Dsb
4. Aktivitas Sosial
a. “Terhalang” rizkinya, sering gagal dalam usaha mencari nafkah. QS. 2:268
b. “Terhalang” jodohnya. QS. 2:120
c. Dijauhi/dibenci rekan-rekannya, dsb
Jadi Ruqyah itu untuk yang kesurupan? Justru
itu pemahaman yang harus diluruskan, Rasulullah meruqyah dengan
menyimpan telapak tangannya ditempat yang sakit dan membaca :
"Wahai Tuhan manusia, jauhkanlah penyakit, sembuhkanlah karena Engkaulah Yang Maha
menyembuhkan, tiada kesembuhan melainkan darimu dengan kesembuhan yang
tidak akan meninggalkan (bekas) penyakit”.HR. Bukhori. Hadits tersebut menjelaskan bahwa
Ruqyah tidak sekedar untuk gangguan non fisik namun juga fisik, seperti
sahabat pernah meruqyah yang gila hingga ia sembuh.
Apakah cukup dengan Ruqyah saja Ustadz untuk mengobati berbagai penyakit ? Oh
tidak, Ruqyah merupakan bagian dari Thib Nabawi (pengobatan cara nabi)
sebaiknya diteruskan dengan terapi yang lainya yaitu Madu (Herbal) dan
Hijamah (bekam, buang darah kotor) sebagai pengobatan yang terbaik yang
beliau sabdakan. HR Bukhari , untuk kesempurnaan menempuh kesembuhan dan
mengharap ridhoNya serta mengikuti Sunnah Nabi.
Apakah
dizaman Rasulullah saw ada sahabat yang menjadi praktisi ruqyah ?
Subhanallah, Ruqyah merupakan diantara kesempurnaan Islam, betapa banyak
umat Islam yang terjebak dengan kemusyrikan, ada yang pakai susuk, ada
yang terkena sihir, guna-guna, pelet dll, apabila Islam tidak memberikan
solusi akan hal itu niscaya ketika mereka bertobat dan mencari jalan
kesembuhanya mereka akan datang kepada dukun-dukun terkutuk itu,
Na'udzubillahi Min Dzalik. Oleh karena itu kita bisa
melakukan ruqyah sendiri, namun bila kekuatanya lebih kuat kita butuh
bantuan orang lain, bukan berarti praktisi ruqyah lebih shaleh dari yang
lain namun ia punya pengalaman dalam hal tersebut, sebagaimana kita
datang ke dokter bukan berarti ia lebih sehat namun ia berpengalaman
dibidangnya. Wallahu A'lam.
Setelah
mendengar penjelasan seperti itu dengan hati yang mantap serta yakin
Ahmadi membawa ibunya untuk diruqyah, ternyata positif, ibunya terkena
gangguan jin terbukti ketika ia diruqyah seperti kehilangan kesadaran
dan keluar suara-suara yang aneh dari mulutnya juga dari muntahnya yang
bercampur dengan darah, hal itu menunjukan sudah lamanya gangguan. Setelah dua kali diruqyah, dibekam dan diberi racikan obat-obatan dari herbal, Alhamdulillah ibunya sembuh dan bisa beraktifitas seperti biasa seperti tidak pernah sakit parah.
Ahmadi merasa takjub dengan kedahsyatan pengobatan cara Nabi ini, “Dalam hati saya masih ada pertanyaan yang mengganjal Ustadz”, ketika mengantar ibunya yang ketiga kali. “Apa itu? Sahut Ustadz. “Karena
ibu saya sekarang sudah sembuh, bolehkah terapi-terapi ini, digunakan
bagi orang yang tidak memiliki keluhan seperti saya? Karena sayapun
ingin merasakan kedahsyatan pengobatan cara Nabi ini, sepeti
diRuqyah,dihijamah?
“Oh itu rupanya, sangat boleh. Karena
inilah rahasia Rasulullah saw menjadi orang yang sangat kuat dan sehat,
ketika beliau usia senja HR. Muslim menyebutkan beliau salat malam satu
raka’atnya membaca lebih dari 700 ayat dan yang lebih menakjubkan lagi
ruku dan sujudnya sebanding dengan berdirinya, Subhanalloh. Ternyata
beliau senantiasa berbekam pada tanggal 17 atau 19 atau 21 di bulan
Hijriyyah, karena itu merupakan waktu yang tepat untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit.”
Apakah setelah diruqyah mesti dibekam? Ya, idealnya seperti itu, karena Rasulullah saw. Bersabda : “Sesungguhnya Syetan mengalir dalam peredaran manusia”. HR. Bukhori-Muslim. Dalam
kajian jinologi, mereka membuat kapling dalam tubuh manusia,
mengintervensi dengan memberi ide-ide negatif hingga penyakit yang
menghalangi kekhusyuan ibadah kita, karena beningnya hati, khusyunya
ibadah mesti didukung dengan sehatnya jasmani-rohani kita. Selain itu
bekam merupakan terapi yang terbaik bagi umat manusia (HR. Bukhari),
juga sebagai amanah instruksi para Malaikat yang berjumpa dengan
Rasulullah saw ketika beliau Isra’-Mi’raj : “Wahai Rasulullah gunakanlah bekam dan suruhlah umatmu untuk mengerjakannya.” HR. Tirmidzi.
Akhirnya Ahmadipun didiagnosa diruqyah, hijamah dan diberi resep herbal. “Subhanalloh
betul Ustadz, tubuh saya sekarang menjadi lebih ringan dan berat
dibahupun jadi hilang serta sedikit kaku ditangan-kaki juga lebih nyaman
sekarang. Awalnya saya takut, karena dikira sakitnya luar biasa, eh ternyata lebih sakit digigit semut daripada dibekam. Dan tadi ketika diruqyah kenapa suara saya ngorok seperti tadi ustadz”? “Ya, karena antum juga positif terkena gangguan”. “Pantas dari ciri-ciri tadi banyak yang sesuai dengan yang saya rasakan”. “Ya
begitulah kadang-kadang kita tidak sadar, sesungguhnya kita juga
terkena gangguan Jin, oleh karena itu baiknya dalam sebulan sekali kita
tune-up tubuh kita dengan pengobatan cara Nabi”.
Wallahu A'lam bish Showab.